Ilustrasi gambar mobil Volkwagen |
Saat bertemu dengan Dirk Große-Loheide, Board Member for Procurement at Volkswagen, Luhut dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendapat respon positif dari Volkswagen karena mengembangkan mobil elektrik adalah salah satu visi VW di masa depan.
“Fokus kami sekarang adalah mengembangkan mobil elektrik, kami tidak terlalu fokus pada mobil hibrid,” kata Große-Loheide dalam keterangan resminya, pada Minggu (1/12/2019).
Sejatinya Volkswagen telah meluncurkan mobil baru berteknologi listrik murni VW ID.3 yang akan dipasarkan tahun depan. Kendaraan tersebut mengandalkan baterai bertenaga 45 kWh dan mampu menempuh jarak hingga 330 kilometer (km).
Volkswagen mengungkapkan alasannya belum menjual produk kategori kendaraan listrik ke Indonesia bahwa infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisi daya di Indonesia masih belum memadai.
Melihat hal tersebut, PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero), diungkapkan Luhut telah mulai membangun beberapa stasiun pengisi daya listrik, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah kota seperti Jakarta, Tangerang, Bali hingga Bandung.
“Saat ini kami sedang terus mengembangkan infrastruktur pendukung dalam rangka menyediakan infrastruktur bagi kendaraan bermotor berbasis baterai, sesuai dengan Perpres (Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019),” imbuhnya.
Sementara itu, Menko Luhut juga menyebut PLN telah menargetkan pemasangan 160 titik charging station kendaraan listrik pada 2020. Sedangkan Pertamina sejauh ini sudah mendirikan empat stasiun pengisi daya listrik. | (mus/idx)