Denpasar l linkbisnis.co.id - Mengapa wisatawan Australia tujuan Pulau Bali turun?. Mari kita simak berita lengkapnya dari Denpasar, Bali.
Wisatawan asal Australia yang berliburan ke daerah tujuan wisata Pulau Bali sebanyak 1.094.974 orang selama tahun 2017, menurun 48.183 orang atau 4,21 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.143.157 orang.
"Meskipun masyarakat negeri kangguru berwisata ke Bali itu berkurang, namun tetap menempati peringkat kedua terbanyak memasok turis ke Pulau Dewata setelah China," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, masyarakat Australia sangat bergairah untuk menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali yang diwarisi masyarakat daerah ini secara turun temurun. Bahkan mereka menggap Bali sebagai "rumahnya yang kedua", disamping perekonomian negeri tersebut semakin membaik serta didukung situasi keaman daerah ini semakin mantap.
Masyarakat Australia ke Bali sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan 12.566 orang yang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Adi Nugroho menjelaskan, Australia yang menempati peringkat kedua terbanyak memasok turis ke Bali setelah China itu mampu memberikan kontribusi sebesar 19,22 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,69 juta orang selama tahun 2017.
Total wisman yang ke Bali tersebut meningkat 769.802 orang atau 15,62 persen dibanding tahun 2016 yang mencapai 5,65 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisatawan ke Bali, dua di antaranya mengalami penurunan, selain Austalia juga Malaysia 5,15 persen dari 179,721 orang pada tahun 2016 menjadi 170.459 orang pada tahun 2017.
Delapan negara yang masyarakatnya semakin banyak ke Bali meliputi China meningkat 39,88 persen, menyusul India 45,59 persen, Jepang 7,65 persen, Inggris 10,07 persen, Amerika Serikat 12,11 persen, Perancis 7,61 persen, Jerman 15,11 persen dan Korea Selatan 15,45 persen.
Sementara Sekda Badung, Bali Wayan Adi Arnawa akhir Januari lalu menerima peserta Media Travlr Australia yang siap membantu mengampanyekan Pulau Dewata sebagai kawasan yang aman untuk dikunjungi wisatawan asal negeri kangguru itu dalam kunjungan ke Kabupaten Badung, Bali.
Pihaknya menyambut baik kerja sama (MoU) dengan Travlr Australia untuk mempromosikan pasiwisata Bali melalui "The Bali Bible" dan mengampanyekan Pulau Dewata aman setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga).
Ia juga menyambut positif dukungan media asal Australia itu yang sejalan dengan komitmen Pemkab Badung dalam upaya pemulihan pariwisata Bali pasca aktivitas erupsi Gunung Agung.
"Melalui upaya tersebut diharapkan perkembangan pariwisata di Bali dapat berjalan dengan baik dan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara terus pun meningkat," harap Wayan Adi Arnawa.(ed)
Sumber : Antara
Wisatawan asal Australia yang berliburan ke daerah tujuan wisata Pulau Bali sebanyak 1.094.974 orang selama tahun 2017, menurun 48.183 orang atau 4,21 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.143.157 orang.
"Meskipun masyarakat negeri kangguru berwisata ke Bali itu berkurang, namun tetap menempati peringkat kedua terbanyak memasok turis ke Pulau Dewata setelah China," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, masyarakat Australia sangat bergairah untuk menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali yang diwarisi masyarakat daerah ini secara turun temurun. Bahkan mereka menggap Bali sebagai "rumahnya yang kedua", disamping perekonomian negeri tersebut semakin membaik serta didukung situasi keaman daerah ini semakin mantap.
Masyarakat Australia ke Bali sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan 12.566 orang yang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Adi Nugroho menjelaskan, Australia yang menempati peringkat kedua terbanyak memasok turis ke Bali setelah China itu mampu memberikan kontribusi sebesar 19,22 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,69 juta orang selama tahun 2017.
Total wisman yang ke Bali tersebut meningkat 769.802 orang atau 15,62 persen dibanding tahun 2016 yang mencapai 5,65 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisatawan ke Bali, dua di antaranya mengalami penurunan, selain Austalia juga Malaysia 5,15 persen dari 179,721 orang pada tahun 2016 menjadi 170.459 orang pada tahun 2017.
Delapan negara yang masyarakatnya semakin banyak ke Bali meliputi China meningkat 39,88 persen, menyusul India 45,59 persen, Jepang 7,65 persen, Inggris 10,07 persen, Amerika Serikat 12,11 persen, Perancis 7,61 persen, Jerman 15,11 persen dan Korea Selatan 15,45 persen.
Sementara Sekda Badung, Bali Wayan Adi Arnawa akhir Januari lalu menerima peserta Media Travlr Australia yang siap membantu mengampanyekan Pulau Dewata sebagai kawasan yang aman untuk dikunjungi wisatawan asal negeri kangguru itu dalam kunjungan ke Kabupaten Badung, Bali.
Pihaknya menyambut baik kerja sama (MoU) dengan Travlr Australia untuk mempromosikan pasiwisata Bali melalui "The Bali Bible" dan mengampanyekan Pulau Dewata aman setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga).
Ia juga menyambut positif dukungan media asal Australia itu yang sejalan dengan komitmen Pemkab Badung dalam upaya pemulihan pariwisata Bali pasca aktivitas erupsi Gunung Agung.
"Melalui upaya tersebut diharapkan perkembangan pariwisata di Bali dapat berjalan dengan baik dan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara terus pun meningkat," harap Wayan Adi Arnawa.(ed)
Sumber : Antara