Karawang | linkbisnis.co.id - Barang bekas bagi kebanyakan orang umumnya hanya dipandang dengan sebelah mata, atau dianggapnya sebagai barang yang tak berguna dan tak layak pakai.
Tetapi tidak demikian bagi orang yang memiliki kreatifitas serta berjiwa seni. Barang bekaspun dapat mereka manfaatkan keberadaannya menjadi sebuah barang yang produktif yang mengandung nilai ekonomis.
Seperti halnya sebut saja Alian, berkat daya imajinernya yang dijunjung kreatif di tangan pria asal Purwakarta ini, barang bekas sisa potongan kayu (Limbah) kini dia sulap menjadi sebuah karya penuh seni.
Hasil karya Alian dengan memanfaatkan potongan-potongan sisa kayu berjenis, vinus, mahoni, karet, dan kayu jati yang tak terpakai tersebut kemudian ia ciptakan menjadi berbagai macam produk, seperti Gantungan Baju, Gantungan Jilbab, Gantungan Tas, Mainan Anaak-anak, hingga Gantungan Pot Bunga, Perkakas Dapur, Souvenir, Pajangan Dinding dan lainnya.
Menurut Alian, memanfaatkan sisa potongan kayu atau limbah yang dikerjakan secara home industry ini adalah merupakan bentuk membangun industry kreativitas di bidang Usaha Kecil Menengah (UMKM). Adapaun kata dia, usaha yang ia geluti sekitar dua bulan lalu juga melibatkan warga lokal yang mayoritas pekerjanya dari kaum ibu.
” Kami sengaja memilih ibu-ibu sebagai pekerja di sini, tujuannya supaya mereka mendapat penghasilan tambahan dan bisa membantu para suami. “kata Alian saat ditemui linkbisnis.co.id di Home Industri UMKM TB Putra Sederhana di bilangan Desa Pasirkaliki, Rawamerta, Karawang, Sabtu, (6/1).
Lebih lanjut dia mengatakan, hasil produk home industry UMKM ini ia pasarkan ke pelbagai daerah, seperti Jakarta, Bekasi dan Karawang. Di pilihnya Kabupaten Karawang sebagai tempat usaha kreativas seni home industri UMKM ini, menurut Alian, karena Kabupaten Karawang kini tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat, seperti adanya kawasan indsutri, perumahan, dan pesatnya pertumbuhan perekonomian,” Karawang merupakan pasar yang menjanjikan untuk perkembangan usaha,”ujar pria jebolan IPB Bogor ini.
Di sisi lain, harga-harga hasil produknya yang Alian lempar ke pasar hal itu berdasarkan pesanan dan jenis hasil kreativitasnya. Jika ada konsumen yang hendak memesan produknya, maka dengan senang hati ia akan melayani. Selain itu, menurutnya usaha yang tengah dilakoninya itu dirinya juga membuka peluang kerjasama, seperti kerjasama dengan pemerintah ataupun kerjasama dengan lembaga lain,
” Kami terbuka kepada siapa saja yang akan bergabung dan bermitra termasuk dengan pemerintah,”tukasnya seraya mengatakan bahwa dalam mengerjakan pekerjaannya ia dibantu dengan 10 orang tenaga kerja, dan pekerjaan menggunakan semi mesin dan manual.
Masih ditempat yang sama, pemilik TB. Putra Sederhana, H. Enjang Samsul Bahri dirinya mendukungpenuh apa yang digagas oleh Alian. Karena kata dia, adanya home indsutri UMKM di bidang kreativitas hal ini dapat meingkatkan pendapatan warga, khususnya kaum ibu. Juga selain itu. Lanjut Haji Endang usaha tersebut juga mendongkrak ekonomi usaha kecil,” Nilai posstifnya adalah pemberdayaan, kami mendukung kegiatan usaha yang dilakukan Pa Alian,”ujarnya.
By : Endang Syarifudin
Tetapi tidak demikian bagi orang yang memiliki kreatifitas serta berjiwa seni. Barang bekaspun dapat mereka manfaatkan keberadaannya menjadi sebuah barang yang produktif yang mengandung nilai ekonomis.
Seperti halnya sebut saja Alian, berkat daya imajinernya yang dijunjung kreatif di tangan pria asal Purwakarta ini, barang bekas sisa potongan kayu (Limbah) kini dia sulap menjadi sebuah karya penuh seni.
Hasil karya Alian dengan memanfaatkan potongan-potongan sisa kayu berjenis, vinus, mahoni, karet, dan kayu jati yang tak terpakai tersebut kemudian ia ciptakan menjadi berbagai macam produk, seperti Gantungan Baju, Gantungan Jilbab, Gantungan Tas, Mainan Anaak-anak, hingga Gantungan Pot Bunga, Perkakas Dapur, Souvenir, Pajangan Dinding dan lainnya.
Menurut Alian, memanfaatkan sisa potongan kayu atau limbah yang dikerjakan secara home industry ini adalah merupakan bentuk membangun industry kreativitas di bidang Usaha Kecil Menengah (UMKM). Adapaun kata dia, usaha yang ia geluti sekitar dua bulan lalu juga melibatkan warga lokal yang mayoritas pekerjanya dari kaum ibu.
” Kami sengaja memilih ibu-ibu sebagai pekerja di sini, tujuannya supaya mereka mendapat penghasilan tambahan dan bisa membantu para suami. “kata Alian saat ditemui linkbisnis.co.id di Home Industri UMKM TB Putra Sederhana di bilangan Desa Pasirkaliki, Rawamerta, Karawang, Sabtu, (6/1).
Lebih lanjut dia mengatakan, hasil produk home industry UMKM ini ia pasarkan ke pelbagai daerah, seperti Jakarta, Bekasi dan Karawang. Di pilihnya Kabupaten Karawang sebagai tempat usaha kreativas seni home industri UMKM ini, menurut Alian, karena Kabupaten Karawang kini tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat, seperti adanya kawasan indsutri, perumahan, dan pesatnya pertumbuhan perekonomian,” Karawang merupakan pasar yang menjanjikan untuk perkembangan usaha,”ujar pria jebolan IPB Bogor ini.
Di sisi lain, harga-harga hasil produknya yang Alian lempar ke pasar hal itu berdasarkan pesanan dan jenis hasil kreativitasnya. Jika ada konsumen yang hendak memesan produknya, maka dengan senang hati ia akan melayani. Selain itu, menurutnya usaha yang tengah dilakoninya itu dirinya juga membuka peluang kerjasama, seperti kerjasama dengan pemerintah ataupun kerjasama dengan lembaga lain,
” Kami terbuka kepada siapa saja yang akan bergabung dan bermitra termasuk dengan pemerintah,”tukasnya seraya mengatakan bahwa dalam mengerjakan pekerjaannya ia dibantu dengan 10 orang tenaga kerja, dan pekerjaan menggunakan semi mesin dan manual.
Masih ditempat yang sama, pemilik TB. Putra Sederhana, H. Enjang Samsul Bahri dirinya mendukungpenuh apa yang digagas oleh Alian. Karena kata dia, adanya home indsutri UMKM di bidang kreativitas hal ini dapat meingkatkan pendapatan warga, khususnya kaum ibu. Juga selain itu. Lanjut Haji Endang usaha tersebut juga mendongkrak ekonomi usaha kecil,” Nilai posstifnya adalah pemberdayaan, kami mendukung kegiatan usaha yang dilakukan Pa Alian,”ujarnya.
By : Endang Syarifudin